Mesin
Konfigurasi mesin mobil F1 adalah V8 dengan kapasitas silinder 2.4cc
naturally aspirated, four-stroke internal combustion petrol. Sejak
berilium dilarang menjadi bagian dari komponen mobil F1, para ahli
banyak melakukan pengembangan material. Namun kebanyakan adalah campuran
dari aluminium dengan metal lain. Maklum bahan ini bisa mengakomodir
keinginan para ahli yang membutuhkan mesin ringan namun kuat.
Sejak musim balap 2003, para engineer F1 dipaksa untuk berkreasi membuat
mesin yang tahan lama. Di musim 2003, mesin untuk balapan adalah mesin
yang digunakan untuk kualifikasi. Dan mulai musim balap 2004, FIA
membatasi hanya satu mesin yang dipakai dalam satu rangkaian akhir pekan
grand prix. Sebelum masa itu biasanya mesin hanya tahan untuk dipakai
maksimal sejauh 500 km. Lebih dari jarak itu, kinerja mesin sudah tidak
optimal lagi. Mesin mobil F1 mampu memacu mobil hingga 350km/j di jalur
lurus dengan putaran mesin maksimum hingga 19.500 rpm.
Mesin Mobil BMW-Williams team dengan konfigurasi V10, 3.0L
Girboks
Peranti ini terletak di bagian belakang mesin dan sekaligus menjadi
penyangga wishbone suspense belakang. Dalam mobil apapun, termasuk mobil
F1 juga mobil balap lainnya, peran girboks sangat penting. Selain
menyalurkan tenaga dari mesin, girboks juga memberi akselerasi secara
maksimal. Dibanding mobil biasa, girboks di
mobil F1 harus jauh lebih reliable, sebab dalam satu balapan -sekitar
1,5 - 2 jam- rata-rata pembalap melakukan perpindahan gigi sekitar 4000
kali. Hingga musim 2002, sistem transmisi yang dipakai adalah
semi-otomatis dengan minimum 4 dan maksimum 7 untuk percepatan maju, dan
dengan satu gigi untuk mundur. Pada musim 2003, transmisi otomatis
diperbolehkan.
Nose cone
Bagian ini terpisah dari sasis dan dilengkapi dengan sayap depan yang
beragam bentuknya. Meski bentuknya tampak sederhana, kebanyakan ahli
aerodinamika mobil F1 banyak berkutat pada bagian ini. Sebab ini adalah
bagian dari mobil yang pertama kali menerpa angin. Selain itu nose cone
juga harus kuat sehingga mampu membantu melindungi pembalap saat terjadi
tumbukan dari depan.
Side pod
Bagian mobil tempat radiator (oli dan air) dan peranti elektronik
berada. Bagian ini juga harus kokoh dan bisa melindungi pembalap dari
sisi samping. Kedua side pod memiliki lubang angin yang disebut air
scoop. Angin ini berfungsi dalam proses pendinginan yang dilakukan
radiator.
Kokpit
Di tempat inilah pembalap berada. Jangan samakan kokpit mobil F1 dengan
mobil biasa. Bisa dibilang kokpit mobil F1 adalah kokpit mobil paling
tidak nyaman. Selain sempit, pembalap pun menyetir tidak dalam keadaan
duduk, melainkan (lebih tepat disebut) berbaring. Bagian inilah bagian
terpenting dalam melindungi jiwa pembalap. Terbuat dari bahan serat
karbon -sama seperti bagian bodi lainnya ruang kokpit harus mampu
menahan benturan hingga 2,4 ton dan mampu melindungi pembalap dari
kecelakaan parah. Tak heran bila khusus pada bagian ini bahan yang
dipakai terdiri dari
tiga lapis campuran serat karbon dan Kevlar dengan ketebalan minimum 3,5 mm.
Kokpit BMW-Sauber 2009
Posisi duduk pembalap F1
Jok
Benda inilah yang menyangga badan pembalap, dan turut mempengaruhi
keselamatan. Bentuk jok disesuaikan dengan bentuk tubuh pembalap. Oleh
karena itu di awal musim atau saat pindah tim, seorang pembalap F1 pasti
mengepas jok terlebih dahulu. Yaitu dengan membuat cetakan sebelum jok
yang terbuat dari resin bercampur busa itu dipasang di mobil.
Saat melaju pembalap harus melekat atau terikat ke jok demi mempertinggi
tingkat keselamatan. Oleh karena itu jok balap wajib dilengkapi dengan
safety belt berjenis lima atau enam titik. Safety belt ini akan memelar
sesuai gaya berat yang dialami pembalap. Demi keselamatan pula safety
belt harus diganti secara berkala. Tak jarang pembalap mengganti sabuk
pengamannya hingga 20 kali dalam setahun.
Air box
Ini adalah lubang angin yang ada di atas kepala pembalap. Fungsinya untuk membantu pembakaran di mesin.
Tangki bahan bakar
Meski disebut tangki, jangan membayangkan wadah bahan bakar mobil F1 itu
sama dengan dengan tangki bensin di mobil biasa. Karena, tangki yang
terbuat dari bahan Kevlar ini bisa berubah bentuk dan dijamin tak akan
sobek atau bocor bila terbentur saat tabrakan. Tak hanya itu, konstruksi
bagian dalam tangki juga rumit, karena harus dibuat dengan struktur
khusus berdasarkan regulasi FIA.
Bagian dalam tangki dilengkapi semacam kantung pengumpul akhir –yang
disebut ‘kolektor’ oleh para teknisi F1. Tapi para teknisi FIA
menamainya bladder yang arti harfiahnya adalah kantung kemih. 'Kantung
kemih’ di dalam tangki bensin mobil F1 ini berbentuk tabung yang terbuat
dari bahan serat karbon dan mampu menampung dua liter bahan bakar.
Tabung ini berada di tengah-tengah tangki dan di dalamnya terdapat
sebuah pompa bensin mekanis bertekanan tinggi yang digerakkan oleh
mesin. Dari pompa ini, bensin langsung dikirim ke injektor yang berada
di setiap silinder. Dengan konstruksi dan cara kerja seperti itu, tak
heran jika harga kantong bahan bakar mobil F1 ini tergolong mahal:
paling sedikit Rp 150 juta per unitnya.
Sayap belakang (rear wing)
Fungsi sayap yang ada di belakang tak jauh berbeda dengan sayap yang ada
di nose cone, yaitu untuk mengalirkan angin. Bilah sayap depan harus
bisa membuat angin berjalan mulus ke bodi mobil, sayap belakang harus
bisa membuang angin dengan rapi. Peran sayap belakang juga amat besar
terhadap setingan mobil dalam menghadapi setiap balapan. Bila berlomba
di sirkuit yang berkarakter cepat, posisi bilah sayap harus datar.
Sebaliknya bila sirkuitnya banyak tikungan, bilah sayap akan dipasang
lebih tegak.
Diffuser
Difuser adalah alat yang membantu mempermulus aliran angin di kolong
belakang mobil. Bentuknya yang seperti bilah-bilah. Bilah-bilah ini
membuat aliran angin di kolong mobil terpecah, yang pada akhirnya
membantu meningkatkan downforce.
Plank atau skid block
Inilah satu-satunya bagian dari mobil F1 yang terbuat dari kayu, dengan
lebar 30 cm dan tebal 10 mm. Letaknya ada di bawah mobil. Fungsi utama
plank adalah sebagai alat pengukur ketinggian mobil dari trek saat
balapan. Sesudah balapan, ketebalan plank tak boleh berkurang dari yang
ditoleransi -10% dari ketebalan awal. Jika melebihi batas pembalap bisa
terkena diskualifikasi.
Tampak dari bagian depan
Tampak dari bagian bawah
Barge board
Alat berupa bilah ini terletak di antara sidepod dan ban depan. Fungsinya untuk
mengoptimalkan aliran angin dari sayap depan. Selama balapan peranti ini
harus bersifat statis, dalam arti posisinya tak bisa digerak-gerakkan.
Michael Schumacher pernah mengalami kasus akibat barge board, yaitu di
GP Malaysia 1999. Gara-gara itu hampir saja Ferrari kehilangan poin dan
gelar juara konstruktor.
No comments:
Post a Comment