Setiap peraturan mengenai tiap-tiap kelas balapan dibentuk oleh FIM
sebagai organisasi yang berwenang melakukannya. FIM membentuk dan
mengeluarkan peraturan-peraturan baru yang dipandang sesuai dengan
perkembangan balapan. Pada permulaan era baru MotoGP di tahun 2002,
motor bermesin 2 tak 500cc dan 4 tak 990cc dibolehkan untuk digunakan
dalam balapan. Kedahsyatan tenaga dari motor bermesin 4 tak yang
mengungguli motor bermesin 2 tak menyingkirkan seluruh mesin 2 tak dari
persaingan, dan musim-musim balap selanjutnya tidak ada lagi motor 2 tak
yang digunakan.
Pada tahun 2007, FIM akan memberlakukan
peraturan baru bahwa motor-motor MotoGP akan dibatasi menjadi 4 tak
800cc. Alasan yang dikemukakan dari pengurangan kapasitas silinder mesin
ini adalah untuk meningkatkan keamanan pembalap, mengingat tenaga dan
kecepatan puncak yang dihasilkan mesin-mesin MotoGP telah meningkat
secara drastis sejak 2002. Rekor kecepatan MotoGP saat ini adalah 347,4
km/jam yang dicetak oleh Loris Capirossi dengan motor Ducati di sirkuit
Catalunya, Barcelona pada tahun 2004. Sebagai perbandingan rekor
kecepatan F1 saat ini adalah 369,9 km/jam yang dicetak oleh Antonio
Pizonia dengan mobil BMW, di sirkuit Monza di tahun 2004.
Keputusan
pilihan untuk membatasi kapasitas mesin menjadi 800cc (daripada dengan
metode pembatasan tenaga lain, seperti pengurangan jumlah gir transmisi
yang diizinkan) menurut para pengamat MotoGP sangat menguntungkan Honda.
Honda menggunakan mesin lima silinder, dan hanya perlu mengurangi satu
silinder untuk membenahi mesin mereka agar sesuai regulasi yang baru,
sementara pabrikan lainnya harus mendesain ulang seluruh mesin mereka.
Pembatasan menjadi 800cc juga menimbulkan kontroversi bahwa sepertinya
saat ini motor yang digunakan dalam kejuaraan Superbike 1000cc menjadi
yang tercepat dalam balapan motor sirkuit di seluruh dunia.
Mesin
yang digunakan dalam kelas 125cc dibatasi sebanyak satu silinder dan
dengan berat minimal 80 kilogram, sementara untuk kelas 250cc dibatasi
sebanyak dua silinder dengan berat minimal 100 kilogram.
Motor-motor
untuk kelas MotoGP dibolehkan menggunakan mesin dengan jumlah silinder
antara tiga sampai enam silinder, dan terdapat variasi dalam pembatasan
berat tergantung jumlah silinder yang digunakan. Ini disebabkan sebuah
mesin dengan silinder yang lebih banyak, tenaga yang dihasilkan juga
lebih besar, dan batasan berat meningkat. Pada tahun 2006 mesin-mesin
yang digunakan di MotoGP adalah mesin empat dan lima silinder. Honda
menggunakan lima silinder, sementara Yamaha, Ducati, Kawasaki, dan
Suzuki menggunakan empat silinder.
Motor-motor yang digunakan
dalam Grandprix motor dibuat tidak hanya untuk balapan saja, tetapi juga
sebagai ajang unjuk kekuatan dan kemajuan teknologi antar pabrikan.
Sebagai hasilnya seluruh mesin-mesin MotoGP dibuat dengan menggunakan
material yang sangat mahal dan ringan seperti titanium, dan
carbon-fiber-reinforced plastic. Motor-motor tersebut juga menggunakan
teknologi yang tidak tersedia untuk konsumsi umum, misalnya adalah
perangkat elektronik yang canggih termasuk telemetri, engine management
systems, kontrol traksi, rem cakram karbon, dan teknologi mesin modern
yang diadopsi dari teknologi mesin mobil F1.
Jika motor-motor
yang dipakai di kelas MotoGP hanya dilombakan di tingkat kejuaraan
dunia, motor-motor yang digunakan di kelas 125cc dan 250cc relatif lebih
terjangkau. Harga sebuah motor 125cc kurang lebih sama dengan sebuah
mobil. Motor-motor ini sering digunakan dalam kejuaraan balap motor
nasional di seluruh dunia.
Satu dari beberapa tantangan utama
yang dihadapi para pembalap MotoGP dan Insinyur motor MotoGP adalah
bagaimana untuk menyalurkan tenaga mesin yang luar biasa – lebih dari
240 dk (179 kW), melalui titik kontak dua buah ban dan permukaan aspal
sirkuit dengan lebar hanya sekitar lengan manusia. Sebagai perbandingan
mobil F1 menghasilkan lebih dari 950 dk (700 kW) tetapi dengan empat
buah ban, sehingga memiliki titik kontak permukaan dengan aspal sepuluh
kali lebih lebar dari motor MotoGP.
[sunting] Spesifikasi mesin
* Konfigurasi: 4-silinder v (Kelas MotoGP), 2-silinder (kelas 250 cc dan 125 cc).
* Kapasitas: 800 cc (Kelas MotoGP), 600 cc (kelas Moto 2), 125 cc (kelas 125 cc).
* Katup: 16-katup (MotoGP), 8-katup (250 cc, 125 cc).
* Kerja katup: DOHC, 4-katup per silinder (MotoGP), 2-katup per silinder (250 cc, 125 cc).
* Bahan bakar: Tanpa timbal (tidak ada bahan bakar kontrol), 100 oktan.
* Pasokan bahan bakar: Injeksi bahan bakar.
* Aspirasi: Aspirasi normal.
* Kekuatan: Kira - kira 250 atau 225 dk.
* Pelumasan: Basah.
* Maksimum/minimum putaran mesin: 17500 - 18000 Rotasi per menit.
* Pendingin: Pompa air tunggal.
No comments:
Post a Comment