Gas
turbine pada dasarnya adalah engine penghasil panas dimana energy
dibangun dan dikonversi ke mechanical energy melalui proses
thermodinamika untuk menghasilkan tenaga putar (CYCLE). Putaran ini
disebut Brayton Cycle.
Gerakan putar tersebut adalah
· Udara di kompresi (Compression)
· Bahan yang dicampurkan ke dalam udara yang sudah di kompressi dan dinyalakan (Combustion).
· Udara mengembang, gas hasil pembakaran mengembang dan masuk ke nozzles (Expansion).
· Pembuangan gas hasil pembakaran dikeluarkan ke udara bebas (Exhaust).
Operasional
Udara
dihisap masuk ke compressor section melalui saluran udara (air inlet)
oleh compressor rotor, pertama energy disalurkan ke compressor rotor
oleh starter motor dan kemudian diambil alih oleh turbine section
setelah setelah mulai terjadi pembakaran. Udara yang dikompressi melalui
diffuser dimana sebagian kineticnya dirubah (dikonversi) ke pressure
energy dan masuk kedalam ruang pembakaran (combustion chamber) dimana
fuel diinjeksikan ke dalam udara bertekanan tersebut. Selama engine
start cycle, torch (api) terjadi diruang bakar (combustion chamber) yang
dinyalakan oleh spark plug yang mendapat pasokan fuel dari fuel line
itu sendiri. Torch (api) kemudian menyalakan campuran fuel dan udara
yang memasuki ruang bakar (combustion chamber). Torch akan mati jika
sudah berlangsung pembakaran dengan sendirinya.
Kelangsungan
pembakaran akan terus terjadi jika terdapat cukup aliran udara yang
telah dikompressi dan fuel. Naiknya temperature dengan cepat
menghasilkan kenaikan velocity yang sangat cepat pula dengan pressure
yang cukup konstan. Hasilnya gas panas mengembang di turbine section
dimana gerakan putar atau kinetic energy dari turbine rotor yang
dihasilkan oleh dua acting force pada turbine blade. Tenaga dorong
(Impulse) dan reaksi menghasilkan gas dengan velocity tinggi memutar 2
gas producer dan power turbine rotor.
Rotor
dari gas producer terpisah satu sama lain dengan rotor power turbine, 2
stage dari gas producer memutar engine compressor dan accessoriesnya
saja. Sedangkan single stage power turbine rotor menyerap energy yang
ada dan melepaskan gas serta memberikan tenaga untuk menjalankan
equipment melalui drive shaft.
Selama
acceleration / deceleration forward stages dari compressor akan lebih
effisien dibandingkan adengan aft stages, dari ketidak seimbangan ini
dapat menimbulkan stagnate yang akan mengakibatkan stall. Untuk mencegah
stall variable vane assemblies berada posisi pembukaan minimum selama
acceleration / deceleration, hambatan volume udara dapat mencegah
terjadinya stall. Sekali speed naik, 2 section dari compressor akan
balance dan variable vanes akan bergerak ke pembukaan maksimum.
Bleed
valve terbuka selama acceleration / deceleration untuk mengurangi
back pressure dari kelebihan udara yang selanjutnya akan mencegah
stall.
AIR FLOW AND COMBUSTION
Udara
yang dikompressi oleh compressor masuk ke diffuser. Disini udara
mengembang yang mengakibatkan menurunnya kinetic energy dan naiknya
pressure. Udara bertekanan dari diffuser mengalir ke combustor dan
terbagi menjadi 2 fungsi :
1. Kira-kira seperempat (25%) akan bercampur dengan fuel dan dibakar.
2. Sedangkan tiga perempatnya (75%) akan bercampur dengan gas panas hasil pembakaran yang berfungsi sebagai selimut udara untuk melindungi combustor dan juga sebagai media pendingin untuk menurunkan temperature dari first stage nozzle dan turbin disc.
1. Kira-kira seperempat (25%) akan bercampur dengan fuel dan dibakar.
2. Sedangkan tiga perempatnya (75%) akan bercampur dengan gas panas hasil pembakaran yang berfungsi sebagai selimut udara untuk melindungi combustor dan juga sebagai media pendingin untuk menurunkan temperature dari first stage nozzle dan turbin disc.
Sebagian udara dingin mengalir diantara combustion
chamber dan combustion housing. Ini sangat penting untuk menekankan
bahwa aliran udara dingin yang dimaksud adalah memang dingin jika
dibandingkan dengan tinggi temperature udara pada proses pembakaran.
Lubang dan bagian atas yang berlubang di kubah combustion chamber
memberikan udara awal (primary air) untuk pembakaran. Lubang pada bagian
dalam dan luar dari liner adalah untuk aliran udara yang kedua
(secondary air) dimana langsung memberikan selimut insulasi untuk
mencegah api menyentuh permukaan bagian dalam dari liner.
Hasil dari proses pembakaran adalah naiknya velocity
dan mengembangnya gas keseluruh turbin section. Proses pembakaran tidak
bermaksud untuk menaikkan tekanan (pressure). Performance dari turbin
ditentukan oleh kecepatan
merambatnya gas yang bergerak menuju turbin section. Tetapi bagaimanapun
fungsi dan operasinya dari turbin section adalah berlawanan dengan
compressor section. Compressor section merubah mechanical energy
(motion) menjadi tekanan (pressure) sedangkan turbin section
mengkonversi velocity menjadi mechanical energy
No comments:
Post a Comment